Di era akhir tahun 1960 an, Mahasiswa-Mahasiswa APN / PTPN “Veteran” Yogyakarta mendapatkan Pendidikan Kemiliteran, termasuk menembak; bongkar-pasang senjata, PBB, dll.
Pada awal tahun 1970 an, Winanto Adjie; Santoso, menjadi Panitia dalam rangka Pengiriman Mahasiswa PTPN “Veteran” Yogyakarta ke Pusat Pendidikan Militer di Klaten, Jawa Tengah. Nama pendidikan tersebut adalah WALAWA (Wajib Latih Mahasiswa) dan jumlah Mahasiswa yang dikirim saat itu cukup banyak (ratusan), antara lain Syamsul Bachri, Bambang Pariwulan (Fak. Pertanian), dll.
Pada tahun 1976, PTPN “Veteran” Yogyakarta mengirimkan beberapa Mahasiswanya untuk mengikuti Pendidikan Kursus Kader Pimpinan (SUSKAPIN) MENWA di Jakarta selama 3 bulan, antara lain Sari Bahagiarti; Bambang Pariwulan; Prasetyo Sumarsono, dll. Setelah mengikuti Pendidikan tersebut, mereka membentuk Satuan Resimen Mahasiswa (SATMENWA) “Mahakarta” PTPN “ Veteran” Yogyakarta. Posko nya di Kampus Ketandan, dimana Komandan Satuannya saat itu adalah Bambang Pariwulan.
Pada tahun 1978, SATMENWA UPN (Pengganti PTPN) “ Veteran” Yogyakarta mengirimkan beberapa Mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Dasar Kemiliteran (DIKSAR) MENWA MAHAKARTA di Magelang, Jawa Tengah. Inilah Angkatan pertama (I) dalam Pendidikan MENWA MAHAKARTA yang dinamai angkatan YUDHA -1-. Konon penamaan YUDHA tersebut digunakan karena yang melatih saat itu adalah KOPASANDHA (Komando Pasukan Sadhi Yudha), saat ini namanya KOPPASUS. Yang ikut dalam pendidikan tersebut anatara lain, Bejo Ludiro, Ramank Muslaeni, Sudigdo Prasetyo, Abdul Rifai Harahap, Arif Achmad, dll. Pada bulan Oktober 1978, SATMENWA UPN “Veteran” Yogyakarta berhasil meningkatkan Akreditasinya di Resimen Mahasiswa MAHAKARTA menjadi MENWA MAHAKARTA BATALYON -4- UPN “Veteran” Yogyakarta. Komandan pertama BATALYON -4- adalah Prasetyo Sumarsono. Saat ini DIKSAR sudah angkatan YUDHA XXX.
Era tahun 1980 – 1990, dapat dikatakan Jaya-Jaya nya BATALYON -4-, dikarenakan salah satunya dapat mewujudkan fungsinya sebagai Stabilisator dan Dinamisator Kampus, serta dapat mengaplikasikan salah satu Program dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Masyarakat. Era tahun 1991 ke atas, Eksistensi MANWA mulai terancam, seiring dengan mulai berkurangnya Pembinaan dan “Samar” nya payung hukum terhadap lembaga MENWA, serta ditambah semakin nyaringnya suara-suara miring dari para Mahasiswa. Bahkan sekitar tahun 1994 an, nama BATALYON sudah tidak digunakan lagi dan diganti menjadi SATUAN.
Tahun 1997, para Alumni Batalyon -4- terutama yang berdomisili di JABODETABEK mulai memikirkan gunanya membentuk Wadah Alumni Batalyon -4-, yang salah satunya akibat semakin menurunnya eksistensi MENWA. Dan pada bulan Juli 1998 dalam suatu acara Musyawarah Nasional Alumni MENWA Batalyon -4- secara sah dibentuk wadah Alumni tersebut dengan nama Paguyuban Babarsari Satu (PBS).
Alhamdullilah sampai dengan saat ini UPN “Veteran” Yogyakarta masih konsisten untuk tetap mengirimkan Mahasiswa nya dalam DIKSAR MENWA dan PBS pun masih tetap exist dan semakin berkembang dengan baik. Semoga apa yang telah kita perbuat dapat mewujudkan kesinambungan idealisme terhadap lembaga MENWA UPN “Veteran” Yogyakarta.
Bekasi, 28 Februari 2007
Dodi Trianto (Yudha 4)
Komandan Batalyon 4 (1986-1987) – Ketua Umum PBS (2000-2003)